The Adoption of Recording and Reporting Community-Based Nutritional App (e-PPGBM)

Di Indonesia, prevalensi malnutrisi untuk anak dibawah usia lima tahun masih relatif tinggi yaitu 14,9% untuk kasus gizi kurang dan 3,8% untuk kasus gizi buruk. Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi dengan jumlah kasus gizi buruk tertinggi. Beberapa daerah di Indonesia masih mengumpulkan dan melakukan diseminasi data secara manual terkait surveilans gizi. Selain itu, kemajuan proses pemasukan data gizi balita ke dalam aplikasi surveilans gizi yang baru, e-PPGBM, hanya sebesar 1% di Provinsi Banten pada tahun 2017. Menelaah hambatan-hambatan terkait e-PPGBM sangat penting untuk meningkatkan implementasi sistem tersebut. Tujuan: Untuk menilai dan mendeskripsikan adopsi dari implementasi e-PPGBM oleh Puskesmas di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian implementasi menggunakan metode explanatory design dan diadakan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Ada 34 dan 9 petugas kesehatan dari 31 Puskesmas terdaftar yang masing-masing secara berurutan dilibatkan dalam metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulan menggunakan kuesioner sedangkan data kualitatif menggunakan pendalaman wawancara. Result : Puskesmas di Kabupaten Serang berada pada kategori menengah pada hampir semua variabel kuantitatif dan kategori rendah pada penggunaan e-PPGBM (58,6%). Puskesmas di Kabupaten Serang mengalami kurangnya dukungan dari daerah kerja mereka, Dinas Kesehatan Kabupaten, dan Kementerian Kesehatan; ketiadaan prosedur operasi standar/SOP dan buku petunjuk penggunaan, kurangnya tindak lanjut, pelatihan dan juga infrastruktur berupa internet dan komputer di departemen nutrisi di Puskesmas terkait implementasi e-PPGBM. Conclusion : Adopsi e-PPGBM pada Puskesmas di Kabupaten Serang masih tergolong rendah. Dibutuhkan dukungan dari pemerintah, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Kementerian Kesehatan dan dari manajemen di Puskesmas untuk menyediakan fasilitas dan tindak lanjut berkesinambungan terkait implementasi program ini.

Leave a Comment