Surveilans gizi sangat berguna untuk mendapatkan informasi keadaan gizi masyarakat dan factor determinan yang memepengaruhinya secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan, yang dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan gizi dan merencanakan langkah-langkah strategis baik untuk pencegahan maupun penanggulangan masalah gizi, demikian disampaikan Kadinkes Provinsi Kalbar dr. Harisson, M.Kes pada kegiatan Orientasi Pemutahiran Data Survailans Gizi tingkat Provinisi Kalbar awal bulan Juli 2019 lalu.
dr Harisson pada kesempatan memberikan sambutan dan arahan juga mengatakan , bahawa kegiatan surveilans gizi saat ini kedepannya diperkuat dengan system pencatatan dan pelaporan berbasis IT sehingga dapat membantu penanggung jawab program gizi baik di provinsi, kabupaten, puskesmas bahkan kader posyandu, kata Harisson.
Selanjutnya menurut Kadinkes Prov Kalbar ini, dari data dan survailns yang ada akan dapat merespon masalah gizi yang ada di daerahnya melalui intervensi yang tepat berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari surveilans gizi ini, imbuh , dr Harisson.
Ditambahkan pula oleh dr. Harisson, bahwa untuk mewujudkan tercapainya target rpjmn bidang kesehatan, kebijakan pembangunan kesehatan antara lain diarahkan melalui peningkatan upaya perbaikan gizi masyarakat dengan pendekatan continuum of care yang dilakukan pada setiap siklus kehidupan terutama sejak 1000 hari pertama kehidupan, balita, anak usia sekolah dan remaja, ibu hamil, ibu nifas, usia kerja, dan lansia. Ungkap dr. Harisson.
Sementara itu dalam laporan ketua Panitia Orientasi Data dan Survailans yang di sampaikan oleh Yulianus Jualang, S.Kep, M.Si, yang juga selaku Kepala Bidang Kesmas Dinkes Kalbar mengatakan, bahwa tujuan dari kegiatanm ini merupakan sebuah upaya dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam pelaksanaan surveilen gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan melalui aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), ungkap Kabid Kesmas yang akrab di panggil pak Jualang ini.
Ditambahkan oleh Jualang pula, bahwa kegiatan ini ynag diikuti kurang lebih 134 peserta dari Kabupaten Kota se Kalimantan Barat ini, di berikan beberapa materi sebagai bekal dilapangan unutk menerapkan program ini, dan materi yang disampaikan ini tentunya yang menunjang kegiatan pengelola data gizi, seperti mekanisme pelaksanaan surveilens gizi melalui e-ppgbm di kabupaten / kota, ditambah dengan materi kebijakan program gizi prov. kalbar tahun 2018 – 2019, tentunya disertakan juga dengan materi tentang feedback capaian indikator program gizi triwulan 1 dan 2 tahun 2019, kata julang.
Materi lainnya menurut pak Jualang adalah tentang kebijakan pelaksanaan surveilens gizi melalui e-ppgbm, surveilens gizi data rutin yang disertakn juga dengan praktek entry data e-PPGBM, dan sebagai pengiuatan informasi peserta di bekali dengan materi konvergensi penurunan stunting, sosialisasi pmba serta pemaparan tentang laporan rutin 18 indikator program gizi, kata Jualang menjelaskan.